3 Jenis Animasi 3D Berdasarkan Bahan dan Bentuknya
3D Design Blog Media Design Software

3 Jenis Animasi 3D Berdasarkan Bahan dan Bentuknya

Animasi 3 adalah hasil perkembangan dari animasi berkualitas 2D. Keberadaan animasi dengan kualitas 3D merupakan hasil perkembangan teknologi saat ini. Munculnya animasi 3D disebabkan oleh keinginan manusia yang ingin membuat gambat nampak bergerak secara alami. Animasi 3D berisikan susunan gambar yang diatur dengan sedemikian rupa. Hasilnya, susunan gambar tersebut akan melahirkan objek yang dapat melakukan pergerakan sekuensial. Untuk membentuk animasi atau gambar 3D, ada beberapa elemen yang terlibat. Jika diperhatikan dengan seksama, ada tiga elemen yang menyertai animasi 3D, seperti:

• Vertex
Vertex merupakan elemen animasi 3D yang berupa titik. Titik ini terletak pada koordinat X, koordinat Y dan Z. Apalabila dua buah Vertex digabungkan, maka Edge akan terbentuk. Perlu untuk diketahui dengan baik, Vertex menjadi dasar dari sebuah animasi 3D.

• Edge menjadi pertemuan antara dua buah Vertex.
• Elemen ketiga yang ada pada animasi 3D adalah Face. Elemen ini terdiri dari 3 atau lebih titik sehingga membentuk luasan yang tertutup.

Selain melibatkan beberapa elemen, animasi 3D juga dibagi berdasarkan dengan bahan dan bentuknya. Berdasarkan dengan bahan yang digunakan dan bentuknya, animasi 3D dibagi menjadi 3 jenis, yakni:

1. Animasi boneka atau puppet animation
Objek yang digunakan pada jenis animasi 3D ini adalah boneka. Agar dapat memudahkan proses pemotretan, boneka yang digunakan terbuat dari bahan yang lentur. Setiap pergerakan dapat berjalan dengan baik selama boneka dapat digerakkan dengan bebas. Agar karakter yang dibuat tidak terlihat kaku, boneka yang digunakan sebagai objek animasi 3D dapat dibuat dari bahan kertas, kain, lilin dan tanah lempung.

2. Animasi model
Pada jenis animasi ini, objek yang digunakan pada pembuatan animasi 3D adalah bentuk yang abstrak. Bentuk abstrak ini dapat berupa bentuk bola, piramida, balok, kubus, silinder, kerucut dan prisma.

Baca juga : Manfaat Informasi Dari Majalah Teknologi Visual 3D, Bagi Pengembang Permainan Judi Online

3. Animasi pixilasi atau pixilation
Pada animasi 3D ini, objek yang digunakan adalah manusia. Pada jenis animasi ini, manusia akan melakukan adegan layaknya boneka. Manusia melakukan pergerakan yang biasa ditemukan pada film animasi umumnya.

Pembuatan animasi 3D dilakukan melalui tahap modeling, animation dan rendering. Tahap awal pembuatan animasi 3D adalah modeling. Tahap ini terdapat 2 jenis hal yang perlu untuk dilalui. Kedua proses tersebut dikenal dengan sebutan solid dan shell atau boundary. Solid adalah objek yang rencananya akan dipamerkan. Pembuatan model sebuat agar mirip dengan aslinya. Shell berisikan gambaran permukaan objek. Pembuatan sheel lebih mudah untuk dilakukan daripada membuat model solid. Animation menjadi tahapan lain ketika akan membuat animasi 3D. Ada banyak teknik yang dapat digunakan pada tahapan ini. Berikut ini merupakan teknik membuat animasi 3D pada tahap animation:

a. Limited animation merupakan teknik membuat animasi yang detailnya tidak terlalu baik. Pada teknik ini, gambar dikemas dengan tampilan yang menarik dan dilengkapi dengan metode perpindahan.

b. Rotoscoping
Teknik ini menjadi teknik guna melacak gerakan secara live action. Sumber film dapat langsung berubah dari aktor menuju ke gambar animasi.

c. Traditional animation
Frame yang digunakan pada teknik ini berupa gambar dan foto. Animasi 3D yang dibuat pada abad 20 menjadi jenis animasi yang menggunakan teknik traditional animation. Pada teknik ini, gambar mula-mula dibuat pada sebuah kertas. Untuk menciptakan pergerakan, gambar dibuat berulang namun dengan sedikit perbedaan.

Baca juga : 5 Teknologi Untuk Mengekplorasi Lautan